Tak perlu khawatir dengan takdir, karena takdir sudah ditetapkan oleh Sang Maha Pencipta. Manusia hanya bisa merencanakan tapi Allah lah yang menentukan. Seperti halnya Deni Kristiawan (26), salah satu guru di Madrasah Aliyah Al-Misri pengampu mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Beliau berasal dari keluarga yang kurang mampu, namun bisa menempuh pendidikan sampai Strata-2 (S2) dengan beasiswa.
Sejarah pendidikan beliau di
mulai dari Tahun Pelajaran
1994/1995 sampai 2003/2004 di
SDN Curahmalang 01. Meskipun kekurangan biaya, tapi beliau bertekad untuk terus
melanjutkan sekolah. Dengan modal semangat dan keyakinan akhirnya beliau
melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi. Beliau belajar di Madrasah Tsanawiyah Al-Misri
(2003-2005). Namun tidak berhenti sampai disitu, meski saat itu keadaan ekonomi
keluarga yang kurang mampu, beliau terus melanjutkan sekolahnya di tingkat Madrasah
Aliyah serta nyantri di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Misri. Namun dengan
kegigihan orang tua dan keyakinan diri, tiga tahun berikutnya beliau dapat menyelesaikan
pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Misri pada tahun 2008.
Meskipun telah lulus dari Madrasah
Aliyah, beliau memiliki
harapan agar terus mengenyam pendidikan tinggi. Meskipun tak punya biaya beliau
yakin pasti Allah memberikan jalan. Beliau sempat berhenti selama satu tahun
dan fokus nyantri di pondok. Di sela-sela kesibukannya setiap pagi beliau
mengabdi di almamaternya sebagai Staf Tata Usaha dan Penjaga Perpustakaan. Kesempatan ini beliau gunakan untuk membaca
banyak buku di Perpustakaan, sebagai persiapan sewaktu-waktu ada informasi
beasiswa kuliah.
Beberapa Tes
Masuk Jalur Beasiswa S-1 beliau ikuti, diantaranya : Beasiswa Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara (STAN), Beasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala (STIE Mandala
Jember), Beasiswa Kementerian Agama Republik Indonesia periode 2008-2012 di
Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Tapi semua beasiswa itu gagal beliau raih.
Usaha beliau tidak berhenti sampai di sini. Pada tahun 2009 beliau mendaftar
Beasiswa S-1 yang di selenggarakan Kementerian Agama RI periode 2009-2013 di 22
Universitas seluruh Indonesia, salah satunya di STAIN Jember.
Begitu
gigih usaha beliau untuk melanjutkan kuliah melalui
jalur beasiswa, dengan melalui beberapa persyaratan. Beasiswa ini dilalui
dengan mengikuti tes tulis yang diikuti oleh 120 peserta dari berbagai kota di
Indonesia. Dari
berbagai seleksi hanya 30 peserta yang diterima, salah satunya adalah Deni Kristiwan
yang berada pada urutan pertama. Akhirnya pada awal November 2009 beliau mulai
kuliah S1 jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang dibiayai penuh hingga
wisuda.
Ketika menempuh S1 beliau pernah
nyantri di ponpes Al-Bidayah Tegal
Besar asuhan Dr. KH. Abdul Haris, M.Ag selama satu tahun. Selain pendidikan gratis,
beasiswa ini mendapatkan uang sebesar 38 juta yang diangsur selama 4 tahun. Disela kesibukan kuliah, beliau
juga mulai mengajar di Almamaternya MA. Al-Misri. Setelah wisudah pun tahun
2013 beliau masih tetap mengajar.
Beliau punya
tekad dan keyakinan yang kuat untuk terus mengenyam pendidikan setinggi
mungkin. Dua tahun
kemudian, beliau mengikuti program beasiswa S2 yang dikelola 6 Perguruan Tinggi
di Indonesia yaitu Sekolah Tinggi
Agama Islam Nahdlatul Ulama Jakarta (STAINU), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Negeri
Semarang (UNNES), Universitas Sains
Al-Qur’an Wonosobo Jawa Tengah (UNSIQ, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Jawa Barat (UPI), dan Universitas
Islam Malang (UNISMA). Program ini diperuntukkan bagi
orang yang berprofesi sebagai guru di bawah naungan Kementerian Agama RI, dengan tujuan menambah kualitas guru dalam mengajar
(profesional).
Kemudian beliau memilih UNISMA
dengan berbagai pertimbangan akademis dan non akademis. Program Magister Pendidikan Islam ini diikuti oleh ratusan
peserta di seluruh Indonesia (Kalimantan, Sumatera, Jawa, Papua, dll), kemudian
terseleksi berkas 74
peserta yang memenuhi syarat mengikuti tes tulis dan tes lisan (interview).
Program beasiswa ini memiliki 2
tahap seleksi. Pertama tes tulis yang meliputi Tes Potensi Akademik
(TPA), Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris
yang masing-masing terdapat 50 soal. Kedua tes lisan, dengan ketentuan menulis ayat
Al-Qur’an dan Hadis sebisa mungkin dengan waktu satu setengah jam. Setelah
melalui berbagai tes, ternyata nama beliau masuk dalam 20 peserta yang terpilih
untuk mendapatkan beasiswa penuh. Awal
september 2015 beliau sudah mulai kuliah. Selain gratis biaya kuliah, beasiswa
ini juga memperoleh
uang tunai sebesar 70
juta yang selama 2 tahun. Kini
beliau sudah mulai mengadakan penelitian dalam bentuk Tesis yang berjudul
“Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Religious Culture”.
Beliau memiliki pengalaman organisasi
OSIS dan pramuka selama belajar di Madrasah Aliyah Al-Misri. Ketika kuliah S1
beliau mengikuti organisasi intra kampus jurnalistik (MILLENIUM). Demikianlah
perjalanan bapak Deni Kristiawan menggapai kesuksesannya dalam meraih beasiswa
baik S-1 sampai S-2. Beliau masih berharap bisa melanjutkan S-3 dengan beasiswa
lagi. Beliau berpesan agar selalu yakin dan berusaha semaksimal mungkin dalam
menggapai apa yang diinginkan, meskipun banyak kegagalan. Karena kegagalan itu
awal menuju kesuksesan. Kuncinya adalah berdoa, belajar, membaca, dan menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar