JUMLAH PENGUNJUNG BLOG INI

Anggota Ekstrakurikuler Jurnalistik MA. Al-Misri Go To Radar Jember Part 2



Anggota Ekstrakurikuler Jurnalistik MA. Al-Misri Go To Radar Jember



Demi memenuhi program kerja yang telah ditetapkan sekaligus memperingati hari pers nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari, ekstrakurikuler jurnalistik MA. Al-Misri mengadakan study tour to media yaitu Radar Jember, kamis  (9/2/2017). Hari yang sangat berkesan bagi semua peserta, karena dalam kunjungan tersebut mereka dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia jurnalistik, khususnya media cetak yang langsung pada pakarnya, yaitu Radar Jember.
Kegiatan ini diikuti oleh 18 siswa, yaitu 3 laki-laki dan 15 perempuan dari kelas yang berbeda serta didampingi oleh 2 guru, yaitu Deni Kristiawan selaku pembina ekstrakurikuler jurnalistik dan Siti Ismiyatul Fauziah selaku perwakilan guru. Dari 18 peserta itu kemudian dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 bertugas melakukan reportase pada bagian Pimpinan Redaksi, kelompok 2 pada bagian wartawan, sedangkan kelompok 3 wawancara pada bagian layouter, serta kelompok yang terkahir interview pada bagian periklanan dan administrasi.
Kunjungan tersebut mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah. Sebelum berangkat ke Radar, Moh. Anas selaku Kepala Madrasah Aliyah Al-Misri berpesan, “saya sangat mendukung acara yang kalian adakan untuk berkunjung ke Radar Jember dan saya berpesan acara ini bukan acara yang main-main. Yang saya harapkan setelah acara ini kalian dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan kalian dalam ekstrakurikuler jurnalistik dan bisa mengambil pelajaran di sana yang nantinya bisa menjadi patokan untuk melangkah ke yang lebih baik lagi dan bisa membuat Al-Misri lebih baik kedepannya dengan prestasi yang kalian ukir nantinya. Kalau kita lihat, kita sudah baik tapi masih ada yang lebih baik lagi, seperti kata pepatah di atas langit masih ada langit”. Tuturnya.
Study tour ini bertujuan agar peserta didik ekstrakurikuler jurnalistik mampu menggali bakat serta pengalaman dalam mencari dan membuat berita melalui kunjungan belajar di Radar Jember. Meskipun ekstrakurikuler jurnalistik termasuk salah satu ekstrakurikuler baru yang berdiri di Tahun Pelajaran 2016/2017 ini, namun ekstrakurikuler ini mampu mengadakan kegiatan study tour ke salah satu tempat pembuatan koran terkenal di jember yaitu Radar Jember yang menerbitkan koran bernama jawa pos. 

 Kegiatan ini diisi dengan menggali informasi pada bagian-bagian tim redaksi, foto bersama serta pemberian cenderamata. Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 pagi menuju Radar. Sesampainya di sana, peserta kunjungan disambut dengan baik oleh wakil pimpinan redaksi, Bapak Shodiq Syarif dan mempersilahkan kami masuk ke sebuah ruangan yang biasanya digunakan untuk rapat redaksi. Di sana beliau mewakili pimpinan redaksi memberikan beberapa kata pengantar dan penjelasan informasi tentang Radar Jember.
Dalam sambutannya, beliau juga memaparkan mengenai Radar yang telah berdiri sejak tanggal 16 Juni 1999 lalu.  Dari yang masih berada pada era reformasi dan terikat oleh SIUP (Surat Ijin Usaha Percetakan), dan dari yang satu koran hanya memuat dua berita kini telah bebas serta beritanya membludak antara 18-20 berita per koran setiap harinya, radar ingin mempunyai cabang perusahaan pembuatan koran, dan cabang perusahaan itu dapat diwujudkan setelah reformasi kemerdekaan terjadi.
Radar dalam arti lain media cetak harian sudah memiliki beberapa cabang di beberapa daerah seperti Lumajang, Bondowoso, dan Jember tentunya. Sebanyak 20 wartawan tersebar di 3 wilayah tersebut, seluruh wartawan ditargetkan untuk mencari berita sebanyak 18-20 berita, per wartawan hanya di batasi 3-4 berita perhari yang harus didapatkan dan sudah ditentukan pos-pos atau bidangnya. Khusus untuk Radar Jember terdapat 6 wartawan yang dibebani 3 sampai 4 berita setiap harinya. Pencarian berita tersebut dimulai pada pagi hari dan akan berakhir sekitar pada jam tiga sore. Berita yang telah diperoleh segera diketik lalu diberikan kepada redaktur untuk diperiksa, apabila mungkin ada data yang salah, kata-kata yang kurang, atau data yang kurang lengkap. Setelah selesai kemudian diserahkan lagi kepada editor bahasa, dan masih lanjut ke proses penataan berita (lay outer). 

Dari serangkaian proses tersebut, maka berita yang sudah jadi dibawa ke tempat percetakan, yakni di Temprina Media Grup yang berlokasi di Tegal Besar Jember. Dalam satu jam saja, Temrina bisa mencetak sampai 50.000 eksemplar. Sesudah dicetak dan telah sempurna menjadi koran, barulah koran tersebut diedarkan kepada masyarakat yang kita kenal dengan koran Jawa Pos. Khusus untuk daerah yang letaknya paling jauh, maka penyebarannya didahulukan, contohnya di Banyuwangi. Sehingga korannya datang bersamaan dengan daerah-daerah edaran koran Jawa Pos yang paling dekat.
Setelah beberapa kata pengantar dan sambutan yang beliau ucapkan, beliau juga memberi kesempatan pada para peserta study tour untuk bertanya mengenai dasar-dasar jurnalistik dan Radar Jember. Hal tersebut disambut dengan berbagai pertanyaan oleh beberapa peserta dan dijawab dengan antusias oleh bapak Shodiq. Setelah di rasa sambutan cukup, para peserta dilepas untuk mencari berita mengenai pembuatan koran. Pencarian berita tersebut dilakukan di lingkungan radar dengan bertanya pada beberapa tim redaksi yang hadir saat itu, karena sebagian besar tim redaksi yang lainnya telah bertebaran mencari berita di luar radar. Hanya ada beberapa redaksi dan karyawan baik pegawai tetap maupun yang masih magang. 
 Selain wartawan yang melakoni tugas out door (di luar ruangan) beberapa pekerjaan yang tak kalah pentingnya seperti editing, lay outing, bagian iklan, dan keuangan berada di dalam kantor. Sayangnya pada saat berkunjung para peserta hanya bisa bertemu dengan wakil pimpinan redaksi, bagian administrasi, dan iklan karena pada detik-detik tersebut bagian dari RADAR yang lain berada di luar ruangan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Awalnya para peserta jurnalistik yang sedang berkunjung, mereka merasa kebingungan dengan apa yang akan dilakukan. Pasalnya bagian yang dituju sedang tidak ada di tempat. Beruntungnya ada kakak-kakak yang sedang magang, jadi sebagian peserta bisa mewawancarai kakak tersebut. Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan peserta, dengan ramahnya kakak itu menjawab pertanyaan tersebut hingga si penanya paham dan mengerti.
Pada saat tim ekstrakurikuler jurnalistik menggali informasi pada bagian periklanan, ternyata besar sekali manfaat dari pemasangan iklan di Koran, yakni untuk publikasi, agar semua orang tahu barang-barang yang dipromosikan oleh iklan tersebut. Cara Radar Jember mendapatkan iklanpun bermacam-macam, kadang pihak Radar yang mencari, kadang pula pihak bersangkutan yang meminta produknya untuk diiklankan. Karena memang space yang terdapat dalam koran itu banyak, jadi sebanyak apapun pihak yang meminta untuk diiklankan, masih bisa dimunculkan. 
Satu halaman koran pun tidak semuanya berisi iklan, kecuali edisi khusus. Apabila ada, tidak boleh sampai satu halaman penuh berisi iklan. Memang ada koran yang ekstrim dengan memasang satu halaman penuh dengan iklan, maka halaman selanjutnya haruslah berisi berita. Untuk mendapatkan hasil yang bisa menarik minat pembaca, biasanya menggunakan seni grafis, coreldraw. Namun, iklan bukanlah bahan utama dalam koran, melainkan berita yang paling utama.
Menurut Didik selaku bagian periklanan mengatakan bahwa iklan itu dibagi menjadi tiga, yakni iklan display, iklan advetorial, dan iklan baris. Iklan display adalah iklan yang lebih menonjolkan produk lewat gambar. Iklan advetorial adalah iklan yang mengutamakan promosi pada barang tertentu. Misalnya promo sekolah.  sedangkan iklan baris adalah iklan yang berbentuk kecil dan singkat. Isi dari iklan baris yaitu seperti jual mobil, tanah, STNK, kehilangan ijazah, lowongan pekerjaan. "Asalkan jangan mengiklankan kehilangan harga diri atau kehilangan pacar" ungkap didik, sembari mencairkan suasana. Pembuatan dan pemasangan iklan ini melibatkan semua staf yang ada. Sedangkan orang yang biasanya mencari iklan disebut account eksekutif atau marketing. Pemasangan iklan juga tergantung keinginan pemasang, jika pemasang ingin produknya diiklankan hari ini, maka akan dipasang hari ini juga.
Diakhir wawancara, Didik berpesan "jangan pernah lelah belajar walaupun sudah lulus, peringkat 1, bahkan juara duniapun harus tetap belajar. kita hanya akan berhenti belajar saat kita meninggal. Setiap bangun pagi kita harus bersyukur, jangan menunggu bahagia dulu lalu bersyukur ". Lanjut Didik "sukses bukan untuk orang-orang tertentu tetapi milik kita semua dan untuk orang yang mau berusaha. Jangan takut gagal, karena kegagalan hanya milik orang-orang yang tidak mau berusaha". Pungkasnya.


Setelah semua kelompok merampungkan tugasnya menggali informasi pada pos-pos yang sudah ditentukan oleh Pembina ekstrakurikuler Jurnalistik, maka berakhir pula kunjungan di Radar Jember. Kegiatan foto bersama dan penyerahan cenderamata yang berupa foto tim ekstrakurikuler Jurnalistik MA. Al-Misri dan 3 buah kalender diserahkan kepada perwakilan karyawan Radar. Akhirnya pada pukul 11.45 para peserta pulang menuju sekolah dengan membawa segudang pengalaman dan suka cita selama berkunjung ke Radar Jember. Terima kasih tim redaksi Radar Jember atas sambutan dan keramah tamahannya. Semoga Radar Jember tetap jaya dan menghasilkan berita-berita yang berkualitas. Salam Pers…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar