JUMLAH PENGUNJUNG BLOG INI

*Mata mulai terbuka*

Kenikmatan yang luar biasa memiliki mata normal dengan sejuta harapan hidup. Ungkapan syukur senantiasa menggema di lidah yang tak bertulang ini. Saat ku terbangun dan ku tatap segala penjuru arah, terlihat warna-warni kehidupan dunia. Sajak-sajak mulai ku tulis dengan penuh harap dan doa, semoga menjadi ladang nilai ibadah. Ku berjalan membuka pintu amal ibadah untuk menapaki jalan terjal menuju ibadah. Berkunang-kunang mata yang masih lelah dan enggan untuk bersua. Di mana letak syukurmu pada Sang Maha Pencipta. Sehari semalam berfungsi terus tanpa kehabisan baterai. Lalu apa susahnya beberapa menit duduk bersimpuh meneteskan air mata. Dengan penuh penyesalan dan kegelisahan hati atas khilaf yang tak terkendali. Jika engkau insan yang sadar dan punya rasa malu, maka jangan menundanya hingga matahari terbit dari barat. Penyesalan tak akan ada gunanya, tangisan tak ada penadahnya, rintihan tak ada pendengarnya. Bukalah mata selagi bisa, bersujudlah selagi ada sajadahnya. (D.M.A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar